PEMANENAN BUAH KAKAO
(Theobromacacao )
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
NAMA NPM
1.
SITI ZULHIZZAH 2011 11 043
2.
MAKMUR MARZUKI 2011 11 155
3.
ALVIN SANJANI 2011 11
4.
ROY PARULIAN 2011
11
PRODY
:Agroteknologi- VB
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2013-2014
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr.
Wb.
Pujisyukurdengansegenapkerendahanhatidanketulusanjiwa, kami
panjatkankepadakehadirat Allah S.W.T yang
senantiasamelimpahkanrahmatkaruniadanhidayah-Nya, sehinggamakalahinidapatterselesaikandenganjudul
“PEMANENAN BUAH KAKAO (Theobroma
cacao)”
Serta salam kami
tunjukankapadaRasulkitaNabi Muhammad SAW yang
telahmemberikanpencerahankepadakitadengan agama rahmatanlil „alamin agama
islam.
Selesainyapenulisanmakalahinitidaklepasdaribantuansertadukungandarisemuapihakbaikmorilataupunmaterilsehinggamakalahinidapatterselesaidenganbaik.Dansemogamakalahinidapatmemberikanmanfaatkepadakitasemuaterlebih
– lebihbagikelompok kami yang mengerjakanmakalahini.
Penulismenyadaribahwamakalahinimasihjauhdarikesempurnaanbaikdaribentukpenyusunanmaupunmaterinya.Kritikkonstruktifdaripembacasangatpenulisharapkanuntukpenyempurnaanmakalahkelompok
kami yang mengerjakanmakalahini.
Padangsidimpuan, 22Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................ ii
BAB I
Pendahuluan
1.1
LatarBelakang............................................................................ 1
1.2
Tujuan......................................................................................... 1
BAB II
Pembahasan
2.1
Pemanenanbuahkakao................................................................ 2
2.2
Kriteriapanen.............................................................................. 2
2.3Panen............................................................................................. 3
2.4
SortasiBuah................................................................................ 3
2.5
Pemeramandanpenyimpananbuah.............................................. 4
2.6 Pemecahanbuah.......................................................................... 4
BAB III
Penutup
3.1
Kesimpulan................................................................................. 6
3.2
Saran.......................................................................................... 6
DaftarPustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Tanamankakao(Theobremacacao) berasaldariAmerika Selatan,
kemudianmenyebarkeAmerika Utara, Afrika, dan Asia. Di Indonesia,
kakaodikenalsejaktahun 1560, namunmenjadikomoditipentingsejaktahun 1951.
Komoditaskakaomemegangperanpentingdalamperekonomiannasionaldanmerupakankomoditasandalannasional.Sebagaikomoditasterpentingketigasetelahkaretdankelapasawit.
Baikpetani yang menjadikantanamankakaosebagaitanamanpokokmaupun
yang hanyamenanamnyasebagaitanamanpenyelatanaman lain dan di sekitarpekarangan,
semuaberharapakanhasil yang maksimal.
Hasilmaksimaltersebuttidakakanterwujudbilatanpadidasaridengancarabudidayatanamankakao
yang baik. Denganbudidayatanaman yang baikmakatanamanakanmemberikanhasilseperti
yang diharapkan.
Musimpanenadalahmasa yang paling dinantiolehsetiappetani,
tidakhanyapetanikakaotetapibagisemuapetani. Padabudidayatanamankakao yang
baik, teknikpanenjugaberpengaruhterhadaphasilpanen.Untukmendapatkanhasilpanen
yang optimal, petaniperlumemperhatikanbeberapahalsehinggahasil yang
diharapkansesuaidenganharapanpetani.Sepertihanyamemanenbuah yang
benar-benarsudahmatangdansehatsertamemetikbuahdenganbenar.
1.2 Tujuan
·
Mengetahuibagaimanakriteria, carapemanenan
yang baikpadabuahkakao.
·
Menamabahpengetahuankhususnyadalampemanenanbuahkakao.
·
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 KriteriaPanen
Buah yang
siapdipanenataudipetikadalahbuah-buahan yang masakoptimal.Kriteriabuahmasakumumnyaberdasarkanwarnaluarnya.Warnainidipengaruhiolehjenisatauvarietastanamankakao.Buah
yang semulaberwarnamerahjikamasakakanberwarnajinggadanbuah yang
semulahijaujikamasakakanberwarnakuning (Heddy, 1990).
Buahkakao yang
telahmasakditandaiolehperubahanwarnadarihijaumenjadikekuningandandarimerahmenjadijinggaterutamapadaalur-alurbuahnya
(Roesmanto, 1991).SelanjutnyaWidyotomoet al. (2004)
menambahkanbahwabuahkakaosebaiknyadipetiktepatmatang.Kulitbuahkakaomatangmempunyaiwarnakulitkuningataujingga
yang saatmasihmudaberwarnahijauataumerah.Buahmatangmempunyaikondisifisiologis
yang optimal dalamhalpembentukansenyawapenyusunlemak di dalambiji,
sedangkanbuah yang lewatmasakakanmenyebabkanbijiberkecambah di
dalambuahdanterseranghama.
2.2 CiridanUmurPanen
Ciri-ciribuahakanpembuahansampaimenjadibuahdanmatangdipanenadalah
Perubahan Warna
|
Bagian kulit yang mengalami perubahan warna
|
Kelas Kematangan Buah
|
Kuning
|
Pada alur
buah
|
C
|
Kuning
|
Pada alur
buah dan punggung buah
|
B
|
Kuning
|
Pada seluruh
permukaan buah
|
A
|
Kuning Tua
|
Pada seluruh
permukaan kulit buah
|
A
|
Kakaomasakpohondicirikandenganperubahanwarnabuah:
a) Warnabuahsebelummasakhijau,
setelahmasakalurbuahmenjadikuning.
b)
Warnabuahsebelummasakmerahtua,warnabuahsetelahmasakmerahmuda, jingga,
kuning.
Buahakanmasakpadawaktu 5,5bulan (di
dataranrendah) atau 6 bulan (di datarantinggi) setelahpenyerbukan.
Pemetikanbuahdilakukanpadabuah yang tepatmasak. Kadar
gulabuahkurangmasakrendahsehinggahasilfermentasikurangbaik, sebaliknyapadabuah
yang terlalumasak, bijiseringkalitelahberkecambah, pulp mengeringdan aroma
berkurang.
2.3 Panen
a.
Pemanenan buah kakao dilakukan setiap 2 atau 3
minggu, dengan menggunakan sabit, gunting, atau alat lainnya. Hal yang harus
diperhatikan pada saat pemanenan ialah menjaga agar buah tidak rusak atau
pecah, dan menjaga agar bantalan buah juga tidak rusak karena ini merupakan
tempat tumbuhnya bunga untuk periode selanjutnya.
b.
Buah kakao dipanen atau dipetik tepat matang.
Kriteria buah masak adalah alur buah berwarna kekuningan untuk buah yang warna
kulitnya merah pada saat masih muda,
atau berwarna kuning tua atau jingga untuk buah yang warna kulitnya hijau
kekuningan pada saat masih muda.
c.
Pemanenan terhadap buah muda atau lewat masak
harus dihindari karena akan menurunkan mutu biji kakao kering. Buah yang tepat
matang mempunyai kondisi fisiologis yang optimal dalam hal pembentukan senyawa
penyusun lemak di dalam biji. Panen buah yang terlalu tua akan menurunkan
rendemen lemak dan menambah presentase biji cacat (biji berkecambah). Panen
buah muda akan menghasilkan biji kakao yang bercitarasa khas cokelat tidak
maksimal, rendemen yang rendah,
presentase biji pipih (flat bean)
tinggi dan kadar kulit bijinya juga cenderung tinggi.
d.
Pemanenan buah kakao dimungkinkan sebelum
tepat matang, yaitu pada saat buah masih muda atau kurang matang, apabila ada
alasan teknis atau alasan lain yang sangat mendesak seperti misalnya serangan
hama penyakit dan pencurian. Hal ini untuk menghindari kehilangan produksi yang
lebih banyak.
2.4 Sortasi Buah
a.
Sortasi buah dimaksudkan untuk memisahkan buah sehat dari
buah yang rusak karena penyakit, busuk atau cacat, dan untuk menghindari
tercemarnya buah sehat oleh buah busuk.
b.
Sortasi buah juga merupakan hal sangat penting terutama
jika buah hasil panen harus ditimbun terlebih dahulu selama beberapa hari
sebelum dikupas kulitnya.
c.
Buah yang terserang hama penyakit ditimbun di tempat
terpisah dan segera dikupas kulitnya. Setelah diambil bijinya, kulit buah
segera ditimbun dalam tanah untuk mencegah penyebaran hama penyakit ke seluruh
kebun.
2.5
Pemeraman atau Penyimpanan Buah
a.
Untuk memperoleh cita rasa yang
lebih baik dapat dilakukan pemeraman
b.
Pemeraman atau
penyimpanan buah (pod storage)
juga bertujuan untuk memperoleh keseragaman kematangan buah, mengurangi
kandungan pulpa (sampai batas tertentu) yang melapisi biji kakao basah, serta
memudahkan pengeluaran biji dari buah kakao.
c.
Pemeraman buah dilakukan dengan menimbun buah kakao hasil
panen di kebun selama 5 – 12 hari tergantung kondisi setempat dan tingkat
kemasakan buah dengan cara :
1)
Memilih lokasi penimbunan di tempat yang bersih, terbuka
(tetapi terlindung dari panas matahari langsung), dan aman dari gangguan hewan.
2)
Buah dimasukkan dalam keranjang atau karung goni, dan
diletakkan di permukaan tanah yang telah dipilih sebagai lokasi penimbunan
dengan dialasi daun-daunan.
3)
Permukaan tumpukan buah ditutup dengan daun-daun kerinG.
d.
Pemeraman baik dilakukan terutama pada saat panen rendah
sambil menunggu buah hasil panen terkumpul cukup banyak 400 – 500 buah atau
setara dengan 35 – 40 kg biji kakao basah, agar jumlah minimal untuk fermentasi
dapat dipenuhi. Pada tahap pemeraman ini, apabila sortasi buah tidak dilakukan
dengan cermat, maka tingkat kehilangan panen akibat busuk buah akan cukup
tinggi.
e.
Awasi perkembangan kematangan buah, hindari kerusakan
atau pembusukan buah, segera hentikan pemeraman sebelum buah busuk.
2.6 Pemecahan Buah
a.
Pemecahan buah dimaksudkan untuk mengeluarkan dan
memisahkan biji kakao dari kulit buah dan plasentanya. Pemecahan buah harus
dilakukan secara hati-hati agar tidak melukai atau merusak biji kakao.
Disamping itu juga harus dijaga agar biji kakao tetap bersih tidak tercampur
dengan kotoran atau tanah.
b.
Pemecahan buah kakao sebaiknya menggunakan pemukul kayu
atau memukulkan buah satu dengan buah lainnya. Harus dijaga agar tidak terjadi
kontak langsung biji kakao dengan benda-benda yang terbuat dari logam karena
dapat menyebabkan warna biji kakao menjadi kelabu.
c.
Setelah kulitnya terbelah, biji kakao diambil dari
belahan buah dan ikatan empulur (plasenta) dengan menggunakan tangan.
Kebersihan tangan harus sangat diperhatikan karena kontaminasi senyawa kimia
dari pupuk, pestisida, minyak dan kotoran, dapat mengganggu proses fermentasi
atau mencemari produk akhirnya.
d.
Biji yang sehat harus dipisahkan dari kotoran-kotoran
pengganggu maupun biji cacat, kemudian dimasukkan ke dalam ember plastik atau
karung plastik yang bersih untuk dibawa ke tempat fermentasi, sedang empulur
yang melekat pada biji dibuang.
e.
Biji-biji sehat ini harus segera dimasukkan ke dalam
wadah fermentasi karena keterlambatan atau penundaan proses pengolahan dapat
berpengaruh negatif pada mutu akibat terjadi pra-fermentasi secara tidak
terkendali.
f.
Pada pengolahan kakao dengan kapasitas besar, dapat
digunakan mesin pengupas kulit buah kakao.
2.7Prakiraan
Produksi
Tanamankakaomencapaiproduksimaksimalpadaumur
5-13 tahun.Produksi per hektardalamsatutahunadalah 1.000 kg bijikakaokering.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yang
dapatdisimpulkandariselesainyamakalahiniadalah :
Buah
yang siapdipanenataudipetikadalahbuah-buahan yang masak
optimal.Kriteriabuahmasakumumnyaberdasarkanwarnaluarnya.Warnainidipengaruhiolehjenisatauvarietastanamankakao.Buah
yang semulaberwarnamerahjikamasakakanberwarnajinggadanbuah yang
semulahijaujikamasakakanberwarnakuning.
Hal yang harus diperhatikan pada saat pemanenan ialah
menjaga agar buah tidak rusak atau pecah, dan menjaga agar bantalan buah juga
tidak rusak karena ini merupakan tempat tumbuhnya bunga untuk periode.
3.2 Saran
Saran
yang dapat kami ambil dari selesainya isi makalah ini antara lain:
·
Dalam pemanenan harus lebih diperhatikan agar
tidak menurunkan kualitas maupun kwantitas buah yang di panen karena
berpengaruh pada produksi.
·
Semoga penulisan makalah
ini bermanfaat bagi pembaca, maupun bagi kami kelompok kami yang mengerjakan
makalah ini khususnya dalam memahami bagaimana pemanenan yang baik pada buah kakao.
·
Dalampenulisanmakalah kami, membutuhkankritikdan saran yang
sifatnyamembangununtuksempurnanyaisimakalah.
DAFTAR PUSTAKA